"jadilah dirimu sendiri, selalu"
Kini aku mulai belajar tentang berbagai paradigma manusia
dalam berbagai macam bentuk karakternya. Aku melihat banyak sekali hal
diperdebatkan dalam hal sepele dan tidak penting. Mereka begitu sibuk dan angkuh
dengan merasa diri mereka paling sesuai dengan hal apapun.
Andai aku terbebas dari dunia fanatik yang begitu minim dalam
pemahaman bentuk interpersonal. Aku ingin memiliki ketenangan dengan hidup yang
sesuai dengan kata hatiku sendiri. Aku ingin hidup Bebas dengan menjadi aku
yang apa adanya.
Tapi, apakah aku yang salah ?
kehidupanku memiliki jeda dengan dunia mereka.
Aku berdiam sendiri....
termenung ... dan tenggelam dalam dunia sendiri.....
Aku merasa nyaman ketika tak ada 1 orang pun yang akan
menuntut diriku dengan hal yang tidak ku miliki .......
Tak ada hal yang membuatku tenang tanpa berdamai dengan diri sendiri ..
Aku bersembunyi dan berdiam diri ketika mereka begitu
bersorak. perasaan yang berlahan membakar jiwaku hingga terseret, terhembus,
dan menghilang tanpa jejak apapun.
Aku dan Diam ku begitu menyatu .. lekat dan menempel seakan
kasih seorang ibu dan anak yang saling melindungi dan mencintai ..
Tapi, Diamku bukan berarti hanya DIAM
Diam ku berfikir , merenung, dan berjalan mencari jalan yang
ingin ku temukan.
Diam hanyalah salah satu metode saja yang aku gunakan dalam
mengikuti tipe kepribadianku.
Diam ini membuatku menjadi sosok pribadi yang lebih paham akan
diriku dan keadaan sekitarku.
Diam sesungguhnya memiliki esensi tersendiri dalam kamus
hidupku.
Jiwa-jiwa yang indah memang dapat dipandang dari berbagai
sudut pandang keunikannya. Aku tak tahu dan tak peduli, jika memang aku adalah
diri Autis yang tak mampu tersentuh dengan lingkungan sekitarku.
Tapi, andai aku mampu berteriak, berlari, dan memberi tahu
mereka segalanya...
Aku adalah aku .. inilah aku .. dan beginilah aku ..
Dalam jiwaku tertanam hati yang tumbuh dengan sisi
sensitifitas tertentu. Aku melangkah dan berjalan ketika aku merasa diriku aman
..
Dan aku hanya akan menyebrang ketika hati dan fikiranku telah
menyatu dan berkata bahwa rintangan teah menjauh ..
Dan aku.......
Sangat lelah dengan semua ini .
Aku ingin membuat waktu berhenti tuk sekejap saja.
Biarkan aku kembali dengan segenap harapan untuk mengubah
diriku sendiri ..
Biarkan aku kembali untuk memperbaiki hidupku kembali ..
Biarkan aku terbebas dari tekanan yang menghimpit kebebasanku
..
Berilah aku waktu, dan mungkin aku kan pulang dengan jiwa dan
karakter diriku yang lebih baik..
Ketika mereka mewarnai dunia dengan beragam sentuhan hangat
dan ceria, mungkin mereka lupa dan terhanyut dengan keberadaaan diriku yang
memang jarang nampak dalam pandangan serta eksistensi manusia.
Mungkin aku memang diciptakan kedunia tidak untuk bergabung
dengan mereka atau menyatukan kehidupan dengan alam raya.
Aku hanyalah manusia yang terlupakan diantara luasnya alam
semesta maupun beragam manusia yang mengitari isi dunia. Tapi Seluas apapun
samudra tetap akan terasa sebagai titik kehampaan yang takkan redup dalam
kisaran sunyi.
Tetesan air mata tak pernah ku kenali sepanjang hidupku.
Kecuali jika aku merasa tekanan merasuk kedalam jiwaku, ketika mereka memaksa
aku berlari dalam sumur yang dalam dan membuat jiwaku takut meronta dengan
terjerat sakit yang merana.
Mereka tidak mengerti apa yang terjadi padaku.
Aku yang hanya duduk terdiam nan membisu sungguh tak seperti apa
yang mereka lihat. Tak pernah ada orang yang mampu menyentuhku dengan titisan pengertian.
Temanku adalah diriku sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar