saat kegagalan itu ...

Tuhan ijinkan aku untuk tersenyum ketika aku keluar dari manapun :) 




detik demi detik aku singgahi dalam keheningan dan selaput belenggu pertanyaan yang tak mampu dicerna logika.

sang raja  mentari hanya tersenyum menampakkan panas teriknya seuatu oase kehidupan yang hampir melepuh. aku berbalik tersenyum dengan tetesan air mata yang hampir membasahi sebagian pipiku.

impianku musnah dan hangus bagai terbakar api yang tak punya perasaan. hidupku yang masih polos begitu luluh ketika melihat berbagai hal yang menenggelamkan asaku.

semuanya mungkin hanya masalah waktu, dan ujian hanyalah pemanis rasa kehidupan agar aku mampu tumbuh lebih dewasa.

Tuhan, ini bukanlah  masalah perasaanku,
ini menyangkut orang yang sangat berarti melebihi jantungku sendiri, setelah-Mu .
aku memohon ampun jika ini peringatan atas segala dosa dan dosa yang selalu terulang, mungkin aku bagai keledai yang tak mampu belajar dari berbagai kesalahan yang terjadi.
aku memang kurang bijak dalam berbagai hal yang ada. aku kurang memaknai apa yang ada. dan aku kurang bersyukur atas apa yang kumiliki saat ini.

tapi, aku hanyalah takut.
aku takut tak mampu membahagiakannya selagi aku hidup, aku tak ingin kesempatan nafasku hilang tanpa makna yang berarti.
dan  aku takut hanya menjadi pecundang kehidupan yang selalu kalah dan tak mampu memberi manfaat apapun.

Tuhan, bantulah  aku.
hanya untuk melihatnya tersenyum bahagia, ketika melihatku maupun ketika aku tenggelam sekalipun.
karena aku sangat mencintainya, setelah-Mu

Tuhan, walau saat ini aku tengah gagal,
walau kini aku tengah terpuruk dan jatuh begitu dalam,
tetaplah tuntun aku agar aku tetap terbangun.

mungkin aku hanya belum menemukan cara bagaimana aku harus membuat seuatu kehidupan yang seharusnya.
andai aku menemukan jalan itu
jalan menemui kebahagiaan untuk kedua orang tuaku.

maafkan aku