seperti lilin-lilin kecil yang menari didalam tubuhnya sendiri. meleleh dan menghilang. namun sarinya tetap mampu menghiasi alam semesta. karena lilin selalu hidup. walau dirinya menderita hingga musnah."Jadilah tetesan lilin dikala malam, yang hidup abadi tanpa mengenal kelelahan"
pernahkah kita hidup untuk menghidupkan kehidupan sesama?
atau pernahkah kita hidup seperti lilin?
itu mungkin suatu makna filosofi yang salah. hidup yang menderita untuk menyenangkan orang lain adalah suatu kekeliruan yang besar. tidak ada yang akan menyetujui hal itu. termasuk para buronan sosial yang hidup melakukan kejahatan besar dan dikutuk semua orang di dunia hanya untuk menghidupi anak-anak kecil kelaparan yang tersembunyi di bawah jembatan.