W.E.L.C.O.M.E :)

SAVE VOO READ
Selamat Membaca
dan Semoga Bermanfaat (!!)
;)
Hohhoho ..

Minggu, 08 April 2012

WHO AM I?


Aku  adalah  manusia  yang tengah  berjalan  untuk mengembara  dalam kehidupan..
Dalam  setiap  detakan jantungku, selalu  memiliki rekaman  memori  yang takkan  pernah  sirna  oleh waktu, memori  itu  takkan pernah  luput  dalam langkahku, dan  memori  itu begitu  berkesan  penting dalam  Hidupku.
Sepanjang  aliran  darah  dan hembusan  Nafas  ini  bergetar dalam kehampaan hatiku dengan  jiwa  yang  polos  dan tengadah  pada  alur kehidupan.
Aliran sunyi dan pilu kemudian  menghujam  seluruh  lapisan  tubuhku, mataku  semakin  berkaca  dan  menetes  perlahan  selaras dengan  rapuhnya  jiwa  yang lemah  dan  tak  berdaya.
Tiap  kepingan  tubuh  ini melepas  seakan  terus  berjatuhan  dan  kembali mengingat  detik  demi  detik yang  terukir  di masa  kecilku.
Masa  ketika  aku  belum menyadari  banyak  sekali  hal terindah  disana. Ketika  aku mendapat  CINTA yang begitu indah  dari  semua  orang, ketika  hidupku  bebas  berlari bersama  cita  dan  sinar mentari  yang  tak  pernah padam.
Aku bahagia menjadi diriku :)







WHO AM I?
            Aku adalah  manusia biasa pada umumnya. Hidupku terbilang sederhana dan cukup standar. namun dalam meniti jalan kehidupan, terkadang banyak hal yang terbilang cukup berliku dengan  menghadapi kerikil jalan yang tidak  biasa. Mungkin itulah sebabnya aku berkembang dengan proses yang cukup rumit. Bahkan terkadang urat sarafku tak mampu mengendalikan ketegangan dan mengalami stress yang meningkat. Sehingga banyak orang yang melihatku dengan paradigma berbeda dan terkadang belum mampu aku pahami.
Lepas dari semua itu.... Aku adalah Aku seperti ini adanya. I just Ordinary person. And not more.
Well, aku adalah seorang remaja akhir atau dewasa awal yang tepatnya berumur 19 tahun.
Namaku Asti Siti Aminah. untuk memperjelas, akan sedikit ku ceritakan sejarah dalam makna namaku...
Ketika aku lahir orang tuaku memang mengukir namaku agar sesuai dengan harapanya. Sehingga pernah pula terjadi kebimbangan cukup lama dalam memutuskan namaku. Mungkin karena aku adalah anak sulung yang notabene pertama hadir dalam keluarga. Sehingga mereka begitu kreatif dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyusun kata tersebut.
Kata Asti tersusun dari 4 huruf yang memiliki makna sendiri.
A= Anak. S= Sholeh. T= Titipan. I=Illahi..
jadi secara keseluruhan namaku adalah Anak Sholeh Titipan Illahi. Walaupun sebelumnya pernah pula terinspirasi menjadi Isti. Yaitu Istri Sholeh Titipan Illahi. Tapi mungkin orang tuaku berfikir itu masih jauh di alami. sehingga singkat kata namaku adalah ASTI. Walaupun nama ini cukup pasaran dan memang sederhana, tapi aku bahagia. Ternyata orang tuaku berharap banyak padaku untuk menjadi Anak sholeh yang berbakti pada mereka. Yaa, itu adalah harapan yang begitu tulus dari orang tua. Walau terkadang aku merasa berat menjalaninya. Karena terkadang aku tidak selalu seperti namaku.
            Aku adalah seseorang yang cukup pendiam. Mungkin sikap ini terispirasi dari filosofi kata “Diam itu Emas”. Walau sebenarnya aku meragukan kata-kata itu. apakah benar diam itu emas dikala memang kita wajib untuk berbicara?. Namun secara psikologis kata-kata itu wajar saja aku terima karena menjadi pertahan diri dan alasan mengapa aku menganutnya.
            Selain itu aku adalah orang yang sulit beradaptasi. Dalam kamus hidupku waktu penyesuaian adalah hal yang begitu menyakitkan, dimana sering terjebak dalam kesunyian dan diam dalam kebisuan. Sesungguhnya sudah banyak buku yang ku baca untuk pengembangan diri. Harapanku adalah berubah dan berubah. Namun ternyata proses itu lebih panjang dari apa yang ku baca. Terkadang aku menyesal mengapa tidak basa-basi saja untuk memulai percakapan. Namun pada kenyataanya inilah Aku yang secara karakter memiliki garis tersendiri yang tidak lepas terbentuk dari masa kecil dan berkembang hingga sekarang. Dan untuk itu, mungkin aku harus mencoba berlatih menjadi orang yang lebih suffel dan fleksibel dalam kehidupan.
            Dari semenjak kecil aku adalah anak rumahan. Anak yang jarang terlihat dalam penduduk negeri. Entah apa alasan aku menjadi anak rumahan, yang jelas aku tidak mempunyai teman di sekitar rumah.  Mungkin karena letak geografis rumahku yang jarang penduduk atau memang keluargaku yang kurang bersosialisasi. Hal yang sangat mengenaskan bila ku telusuri alur kehidupan di belakang. Mungkin jika di analisis aku memang  selalu mengalami tugas perkembangan yang terhambat dalam aspek sosial dan lainnya. Hal ini terbentuk karena lingkungan yang mengikatku membentuk pola karakter yang terkung-kung oleh keadaan. Duniaku menjadi terbatasi di dalam rumah, dan hidupku hanya tersusun dari rangkaian anak autis yang berdiam diri di kamar.
            Jika dunia ini boleh bocor, maka akan ku sesali terhadap pola didik orang tuaku yang memang agak sedikit otoriter. Mereka terlalu menjaga kesterilan kehidupan dalam pergaulanku. Padahal jauh dari itu aku adalah anak yang perlu tumbuh dengan segala macam karakteristiknya pada anak. Namun mungkin itu terjadi karena mereka terlalu mencintaiku sangat jauh dengan segala ketakutan sebagai pertimbangannya.
            Dan after all, aku menjadi anak pendiam, pasif, dan pemalu. Anak yang menyimpan segala perasaanya seorang diri dan kurang terbuka dengan segala perkembangan dunia luar yang terjadi. Mungkin ada ruang yang kosong dalam jiwaku ketika kini melihat anak-anak kecil berlarian dan tertawa bahagia. Mereka menikmati indahnya masa kecil yang begitu berarti. Masa-masa dimana hidup itu mudah dan hanya membutuhkan sedikit senyuman untuk berubah menjadi tawa. Dan membutuhkan sedikit aliran nafas untuk berubah menjadi tarian kecil dalam bermain. Jauh dari itu aku merasakan kerinduan yag tak terbayar oleh apapun hingga aku tersadar bahwa kini aku telah besar dan bernajak menuju gerbang kedewasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar